Senin, 28 April 2014

 Seni KRIYA Merupakan :
Merupakan jenis karya seni terapan yang meliputi: seni keramik, seni ukir, seni tekstil, ataupun kerajinan.
Baris terlekuk
Batik dikenal pertama kali pada abad XVII yang motifnya di tuliskan pada daun lontar berbentuk binatang dan tumbuhan, yang lambat laun menjadi motif abstrak dan bentuknya menyerupai bentuk awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Di indonesia perkembangan batik berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Di masa kerajaan Mataram batik juga banyak dibuat dan digunakan, dan juga pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Awalnya batik hanya di gunakan dan dikerjakan terbatas di dalam kraton saja untuk pakaian raja dan keluarganya serta pengikutnya. Karena pengikut raja tinggal di luar kraton, maka kesenian batik dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tempat masing-masing. Yang lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik pun di gunakan menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanita maupun pria.
Baris terlekuk
Batik pekalongan diperkirakan sudah ada sejak tahun 1800. Perkembangan yang signifikan diperkirakan setelah terjadi perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang disebut perang Diponegoro atau perang Jawa. Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan bangsa Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lampau telah mewarnai kasanah perbatikan di Pekalongan, baik motif maupun warnanya. Jenis batik hasil pengaruh dari berbagai negara kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Jeninis-jenisnya antara lain batik Jlamprang pengaruh dari India dan Arab, batik Encim dan Klengenan dipengaruhi oleh peranakan Cina, batik Pagi sore oleh Belanda, dan batik Hokokai tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Daerah perkembanganya di sekitar daerah Pantai, yaitu Pekalongan kota, daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

INILAH CONTOH-CONTOH SENI KRIYA DI INDONESIA